Sutradara : Martin Scorsese
Penulis : Laeta Kalogridis (Screenplay),
Dennis Lehane (Novel)
Pemain : Leonardo DiCaprio, Mark Rufallo, Ben Kingsley
Genre : Drama, Misteri, Thriller
Durasi : 138 Menit
Negara : USA
Production Company : Paramount Pictures
Official Trailer : http://www.imdb.com/video/imdb/vi4064281/
Penulis : Laeta Kalogridis (Screenplay),
Dennis Lehane (Novel)
Pemain : Leonardo DiCaprio, Mark Rufallo, Ben Kingsley
Genre : Drama, Misteri, Thriller
Durasi : 138 Menit
Negara : USA
Production Company : Paramount Pictures
Official Trailer : http://www.imdb.com/video/imdb/vi4064281/
Film Adaptasi
Shutter Island merupakan film adaptasi dari novel best-seller karya Dennis Lehane dengan judul yang sama. Sejujurnya saya belum pernah membaca novel ini dan tidak tertarik untuk membacanya, setidaknya dalam waktu dekat ini. Karena belum pernah membaca sumber adaptasinya, saya tidak bisa membandingkan cerita yang ada di film ini dengan yang ada di novel. Namun secara umum, saya cukup senang dengan plot cerita yang disajikan di film ini, karena menggunakan plot klasik yang mendaki dari nol, bukannya menggunakan plot menggebrak di awal yang saat ini hampir selalu digunakan oleh film-film produksi hollywood.
Martin Scorsese
Secara kebetulan, sebelum menonton film ini, saya menonton dua karya besar Scorsese, yaitu Taxi Driver dan Goodfellas. Mau tidak mau saya harus membandingkan film ini dengan dua karya Scorsese yang sebelumnya saya tonton. Dari ketiga film tersebut, menurut saya, Shutter Island adalah film yang paling seru. Bukan yang paling bagus, tapi paling seru. Taxi Driver dan Goodfellas sangat mengedepankan narasi dan monolog dari tokoh utamanya, sementara Shutter Island lebih banyak menampilkan kondisi saat ini di sekitar tokoh utama dengan sesekali menampilkan flashback. Tensi ketegangan saat menonton Shutter Island juga stabil pada tingkat yang cukup tinggi. Di mana suasana menonton dibuat cukup menegangkan dari awal dan terus naik secara perlahan hingga klimaks film.
Drama, Misteri, Thriller
Jika cerita di film ini dibagi menjadi delapan bagian, saya akan membenci dua per delapan bagian awal cerita, karena terlalu tegang dengan alasan yang belum jelas; sangat menyukai dan bergeleng-geleng kagum pada lima per delapan bagian tengah film, karena menyajikan kejutan-kejutan yang menyentak dan beberapa adegan yang tidak bisa ditebak; namun ingin mengganti seperdelapan bagian akhir film karena merasa memiliki alternatif ending yang lebih baik. Cerita pada film ini memberi kita kesempatan sejenak untuk menebak dan memberi kita beberapa alternatif penyelesaian film. Tepat saat kita selesai berpikir, film ini akan memberi tahu jawaban yang sebenarnya. Terus begitu, hingga akhir. Dari awal hingga tujuh per delapan film, hampir semua alternatif yang dipilih oleh si tokoh utama bisa saya tebak dengan benar. Walaupun ada beberapa tebakan yang salah, namun film ini memilih alternatif yang jauh lebih baik, dan memberikan hasil yang lebih baik. Hanya saja, di seperdelapan bagian akhir film, saya merasa tidak puas dengan pilihan alternatif si tokoh utama.
Leonardo DiCaprio
Tidak jauh dari jadwal tayang Shutter Island, film Inception karya Christopher Nolan yang juga diperankan oleh DiCaprio meledak di pasar dunia. Bertahan cukup lama di tangga Box Office dengan popularitas di Twitter yang tinggi membuat Inception benar-benar menekuk Shutter Island. Lagi-lagi saya harus membandingkan film ini dengan film lain. Kali ini Inception. Dengan jajaran cast yang sedikit lebih "segar" dan dengan cerita yang sedikit lebih "ceria", di atas kertas Inception memang unggul. Dengan ide yang belum digunakan berulang-ulang di hollywood, cerita memasuki mimpi orang secara beramai-ramai dianggap masyarakat dunia lebih menarik daripada cerita suram pencarian penjahat sakit jiwa yang hilang dari fasilitas terisolasi di pulau terpencil. Belum lagi visualisasi dan efek yang lebih menjanjikan pada Inception. Pada awalnya saya pun berpikir demikian. Dengan menset ekspektasi yang lebih tinggi pada Inception dan ekspektasi yang lebih rendah pada Shutter Island, saya menonton kedua film ini dalam waktu yang cukup berdekatan. Hasilnya saya sedikit lebih kecewa pada Inception jika dibandingkan dengan Shutter Island ini. Kalau diibaratkan dengan tugas akhir, hasil akhir penelitian pada Shutter Island tidak sesuai dengan ekspektasi, tetapi tujuan penelitian jelas dan terpenuhi. Sementara Inception, hasil akhirnya gemilang, sesuai dengan tujuan, namun kemudian saya harus mempertanyakan kelogisan penyusunan tujuan penelitian. Karena banyak hal tidak logis di awal yang baru terasa ketidak logisannya saat film berakhir.
Summary
Sebuah film drama, misteri, thriller yang cukup menarik untuk ditonton. Menegangkan, membuat kita menebak, cast yang menjanjikan, cerita yang menarik, tapi sudah cukup banyak jenisnya, dengan penyelesaian pada cerita, bukan pada film, yang sedikit mengecewakan.
Rate : 7.8/10
gw setuju sama lo bahwa akhir dari film ini agak mengecewakaan.. huhuhu.. tapi akting nya leonardo di caprio emang bener2 dahsyattt yaaa.. crita dari film ini sebenernya gw udah agak nebak, dari tengah2 film, tapi overall bagus lah film inii. hemm blm ntn inception naa. ada gaa dvd nyaa? hehe
ReplyDeleteiyaa, Leonardo DiCaprio emang aktingnya dahsyat maha dahsyat. sayang image jack dari titanic susaaah banget lepasnya. jadi masih terus terbayang-bayangi.
ReplyDeletegue suka bgt film ini. banyak yg ngebanding2in film ini sama Inception, tapi menurut gue Inception jauh bgt. bagusan Shutter Island
ReplyDelete"Sejujurnya saya belum pernah membaca novel ini dan tidak tertarik untuk membacanya" >> gw kalo udah keburu nonton filmnya tapi belom baca novelnya, ga bakal dibaca deh novelnya haha..
ReplyDeletepercaya ato ga, gw lebih suka akting diCaprio disini dibanding di Inception. Inception bagusnya secara overall, kalo Shutter Island ngejual diCaprio aja, imho
@nad
ReplyDeletesoal novel, tergantung sih, kalo filmnya menjanjikan cerita yg bagus, tapi ga tuntas di film, pasti gue cari novelnya. hehe.
soal inception vs. shutter island, gue lebih condong ke shutter island sih.
wah udah pernah komen, lagi deh :p
ReplyDelete"ingin mengganti seperdelapan bagian akhir film karena merasa memiliki alternatif ending yang lebih baik" << setuju na. dari bagian awal, filmnya udah oke, bahkan tegang2nya. tapi endingnya mengecewakan kalo menurut gw..
kayaknya lo lagi hot2nya ne-a ya na pas nulis ini :)