Penulis : Paul W.S. Anderson
Pemain : Milla Jovovich, Ali Larter, Wentworth Miller
Genre : Action, Horror, Sci-Fi, Thriller
Durasi : 97 Menit
Negara : United Kingdom, Germany, USA
Production Company : Constantin Film Production, Davis-Film, Impact Pictures
Official Trailer : http://www.imdb.com/video/imdb/vi3447719449/
Film Adaptasi
Resident Evil merupakan salah satu film adaptasi dari game yang paling berhasil. Hal ini terlihat dari kesuksesannya mencapai film yang keempat. Walaupun dapat dikatakan cukup berhasil jika dibandingkan dengan film adaptasi game lainnya, namun jika dibandingkan dengan film-film lain dalam satu genre yang tidak diadaptasi dari game, Resident Evil masih kalah bersaing secara kualitas, terutama pada sektor cerita. Cerita dan kelogisan merupakan salah satu bagian yang seringkali berlubang pada film adaptasi dari game. Alasan mendasar mengapa hal ini terjadi adalah karena cerita memang bukan hal yang ingin dikedepankan dalam game, namun dalam film, cerita merupakan elemen yang sangat penting. Sementara untuk media lainnya, seperti novel, cerita pendek, atau komik, cerita juga merupakan elemen yang penting, sehingga film adaptasi dari media tersebut lebih mudah diterima kelogisannya oleh penonton.
Action, Horror, Sci-Fi, Thriller
Resident Evil : Afterlife ini menceritakan tentang kelanjutan kisah Alice di dunia setelah manusia hampir punah akibat T-Virus yang diciptakan oleh Umbrella Co. Film ini menggunakan plot yang sedang populer di hollywood, yaitu Seru-Penjelasan-Naik-Klimaks-Penutupan. Bagian awal film dibuka dengan perseteruan Alice beserta saudara-saudara kloningannya melawan bos Umbrella Co. Ya, hasilnya sudah dapat kita tebak, Alice pasti selamat. Karena jika tidak, siapa yang akan diceritakan di film ini.
Hal-hal tidak logis khas film action Hollywood pun dimulai. Mulai dari Alice yang selamat tanpa luka seriusa setelah pesawatnya terbakar menabrak tebing, handycam Alice yang dapat terus menyala, padahal dunia sudah kiamat dan tidak ada listrik lagi, muka Alice yang senantiasa full make up, Claire yang tadinya kumal, dalam seketika langsung bersih, bermake up, dan berambut lurus tertata rapih, gerakan manusia-manusia yang tidak normal, dan banyak ketidak logisan lainnya. Namun mungkin ketidak logisan itulah yang ingin disaksikan penonton di film-film action.
Dari segi cerita, cukup logis sebenarnya. Para survivor berjuang untuk menemukan orang-orang yang selamat lainnya dan berharap dapat hidup lebih lama di dunia. Namun tidak ada yang spesial dari kisah penyelamatan diri tersebut. Tokoh-tokoh survivornya hanya diceritakan sambil lalu. Semuanya berpusat kepada Alice dan herannya semua orang bisa dengan mudah percaya dan menuruti Alice. Tidak ada konflik kemanusiaan yang terlalu berarti di dalam film. Pertempuran dengan undead nya sendiri juga berlangsung ala kadarnya. Mengagetkan, namun tidak "wah" dan tidak indah. Dramatisasi para survivor yang tidak selamat juga nihil. Saat ada satu orang yang tidak selamat, yang lain dapat move on dengan cepatnya, bahkan bisa tersenyum dengan cepatnya. Persis dengan dunia game. Gamer tidak peduli dengan konflik kemanusiaannya atau karakter dari tokohnya. Yang terpenting karakter yang mereka mainkan dapat selamat menghadapi rintangan dan sampai ke level selanjutnya. Tapi penonton film tentunya mengharapkan lebih dari itu.
Summary
Seperti film adaptasi game lainnya, jangan harapkan cerita, kelogisan, dan drama dalam film ini. Pusatkan perhatian pada karakter wanita perkasa yang berusaha menuju sebuah save point untuk dapat memasuki level selanjutnya. Dan karena ini film, maka tidak ada kata game over.
Rate : 6/10
lo nontonnya bukan yang 3D ya na? pantesan nilai nya jelek banget hehe.. mungkin kalo nonton 3D nilai nya bisa 6.5 deh :D
ReplyDeleteiya nad. bukan yang 3d. emang efek 3D nya bagus ya?
ReplyDeleteworth ga sich nonton nich film? lagi pengen nonton sesuatu yang menghibur tanpa perlu capek2 mikir. pengen nonton macem2 tapi mikir2 soalnya nonton mahal, yang 3D bisa $8 (non week end)
ReplyDelete