Penulis : Guillermo Arriaga
Pemain : Emilio Echevarria, Gael Garcia Bernal, Goya Toledo
Genre : Drama, Thriller
Durasi : 154 Menit
Negara : Mexico
Production Company : Altavista Films, Zeta Film
Official Trailer : http://www.imdb.com/video/screenplay/vi2260074777/
Drama, Thriller
Octavio loves Susana, Daniel loves Valeria, El Chivu loves Maru, Love's a Bitch. Amores Perros atau Love's A Bitch merupakan sebuah film yang terdiri dari tiga buah bagian cerita yang dihubungkan oleh sebuah kecelakaan di sebuah kota di Mexico. Bagian cerita yang pertama berjudul "Octavio and Susana", menceritakan tentang seorang pemuda miskin yang mencintai kakak iparnya sendiri dan berusaha mengumpulkan uang dengan cara mengikuti "sabung anjing" untuk dapat hidup bersama dengan kakak iparnya tersebut. Bagian cerita yang kedua berjudul "Daniel and Valeria", mencertitakan tentang seorang pria yang meninggalkan keluarganya untuk dapat tinggal bersama dengan supermodel cantik di sebuah rumah impian. Bagian cerita yang terakhir berjudul "El Chivo and Maru", menceritakan tentang cinta yang tidak tersampaikan dari seorang gelandangan mantan narapidana politik yang bekerja sebagai pembunuh bayaran kepada seorang gadis muda.
Ketiga cerita cinta pada film ini merupakan kisah cinta yang rumit dan memiliki batasan-batasan yang harus dilanggar jika para karakter ingin mendapatkan cintanya. Kerumitan kisah cinta ini kemudian dibumbui dengan keras dan brutalnya kehidupan kelas rendah, kejam dan dinginnya kehidupan karir profesional, dan bobroknya sistem hukum dan politik. Semua unsur ini digabungkan menjadi satu dalam sebuah drama thriller yang jujur dan pahit dengan anjing sebagai ikon-nya.
Amores Perros merupakan film mengenai hubungan manusia. Entah itu hubungannya dengan anjing, kekasih, keluarga, atau kondisi ekonomi dan politik. Amores Perros merupakan film mengenai konsekuensi yang tidak terduga. Entah itu konsekuensi perbuatan baik atau konsekuensi perbuatan buruk. Amores Perros merupakan film mengenai konsekuensi yang tidak terduga dari hubungan manusia.
Alejandro Gonzalez Inarritu
Amores Perros merupakan film pertama dari salah satu sutradara favorit saya, Alejandro Gonzalez Inarritu. Gaya penceritaan yang digunakan Inarritu pada film ini ini juga digunakan Inarritu pada film-film selanjutnya, yaitu Babel dan 21 Grams. Secara subjektif, gaya penceritaan seperti ini merupakan salah satu gaya penceritaan favorit saya. Kenapa? Karena dengan gaya penceritaan seperti ini, banyak cerita yang bisa disampaikan, banyak karakter yang bisa dieksplor lebih lanjut, dan banyak pelajaran yang bisa diperoleh penonton hanya dengan menonton satu film saja.
Jika harus mengurutkan ketiga karya Inarritu yang telah saya tonton dari yang paling saya sukai hingga yang kurang saya sukai, saya akan menempatkan 21 Grams diurutan pertama, Amores Perros diurutan kedua, dan Babel diurutan terakhir. Bagi saya, 21 Grams unggul karena hubungan antara satu cerita dengan cerita yang lain begitu rapat, saling berhubungan, namun sulit ditelusuri hubungan antara yang satu dengan yang lain. Hubungan antar cerita pada Amores Perros telah jelas, cukup dekat, namun tidak serapat hubungan cerita pada 21 Grams. Sementara hubungan antar cerita pada Babel begitu renggang dan tipis, sehingga harus dikais-kais terlebih dahulu untuk dapat menemukan hubungan tersebut.
Tetapi tetap, apapun filmnya, sejauh ini saya masih menganggap Inarritu sebagai salah satu sutradara terbaik dalam film-film multi-cerita.
Summary
Sebuah drama thriller yang brutal dan pahit, dengan cerita yang rumit, tapi jujur dan sangat logis terjadi. Menyakitkan untuk dilihat tetapi memberi kita banyak hal setelah menontonnya.
Octavio loves Susana, Daniel loves Valeria, El Chivu loves Maru, Love's a Bitch. Amores Perros atau Love's A Bitch merupakan sebuah film yang terdiri dari tiga buah bagian cerita yang dihubungkan oleh sebuah kecelakaan di sebuah kota di Mexico. Bagian cerita yang pertama berjudul "Octavio and Susana", menceritakan tentang seorang pemuda miskin yang mencintai kakak iparnya sendiri dan berusaha mengumpulkan uang dengan cara mengikuti "sabung anjing" untuk dapat hidup bersama dengan kakak iparnya tersebut. Bagian cerita yang kedua berjudul "Daniel and Valeria", mencertitakan tentang seorang pria yang meninggalkan keluarganya untuk dapat tinggal bersama dengan supermodel cantik di sebuah rumah impian. Bagian cerita yang terakhir berjudul "El Chivo and Maru", menceritakan tentang cinta yang tidak tersampaikan dari seorang gelandangan mantan narapidana politik yang bekerja sebagai pembunuh bayaran kepada seorang gadis muda.
Ketiga cerita cinta pada film ini merupakan kisah cinta yang rumit dan memiliki batasan-batasan yang harus dilanggar jika para karakter ingin mendapatkan cintanya. Kerumitan kisah cinta ini kemudian dibumbui dengan keras dan brutalnya kehidupan kelas rendah, kejam dan dinginnya kehidupan karir profesional, dan bobroknya sistem hukum dan politik. Semua unsur ini digabungkan menjadi satu dalam sebuah drama thriller yang jujur dan pahit dengan anjing sebagai ikon-nya.
Amores Perros merupakan film mengenai hubungan manusia. Entah itu hubungannya dengan anjing, kekasih, keluarga, atau kondisi ekonomi dan politik. Amores Perros merupakan film mengenai konsekuensi yang tidak terduga. Entah itu konsekuensi perbuatan baik atau konsekuensi perbuatan buruk. Amores Perros merupakan film mengenai konsekuensi yang tidak terduga dari hubungan manusia.
Alejandro Gonzalez Inarritu
Amores Perros merupakan film pertama dari salah satu sutradara favorit saya, Alejandro Gonzalez Inarritu. Gaya penceritaan yang digunakan Inarritu pada film ini ini juga digunakan Inarritu pada film-film selanjutnya, yaitu Babel dan 21 Grams. Secara subjektif, gaya penceritaan seperti ini merupakan salah satu gaya penceritaan favorit saya. Kenapa? Karena dengan gaya penceritaan seperti ini, banyak cerita yang bisa disampaikan, banyak karakter yang bisa dieksplor lebih lanjut, dan banyak pelajaran yang bisa diperoleh penonton hanya dengan menonton satu film saja.
Jika harus mengurutkan ketiga karya Inarritu yang telah saya tonton dari yang paling saya sukai hingga yang kurang saya sukai, saya akan menempatkan 21 Grams diurutan pertama, Amores Perros diurutan kedua, dan Babel diurutan terakhir. Bagi saya, 21 Grams unggul karena hubungan antara satu cerita dengan cerita yang lain begitu rapat, saling berhubungan, namun sulit ditelusuri hubungan antara yang satu dengan yang lain. Hubungan antar cerita pada Amores Perros telah jelas, cukup dekat, namun tidak serapat hubungan cerita pada 21 Grams. Sementara hubungan antar cerita pada Babel begitu renggang dan tipis, sehingga harus dikais-kais terlebih dahulu untuk dapat menemukan hubungan tersebut.
Tetapi tetap, apapun filmnya, sejauh ini saya masih menganggap Inarritu sebagai salah satu sutradara terbaik dalam film-film multi-cerita.
Summary
Sebuah drama thriller yang brutal dan pahit, dengan cerita yang rumit, tapi jujur dan sangat logis terjadi. Menyakitkan untuk dilihat tetapi memberi kita banyak hal setelah menontonnya.
Rate : 8.5/10
di film ini yg paling menarik buat gw adalah gael.. aduh bang gael ganteng bgt.. :D
ReplyDelete21 grams jg gw sukaaa, gw suka karna disitu ada aktor paporit saya nyang mainn Sean Penn.. :)
gw suka bgt kata2 terakhir yg ada di film itu. huwwa.
di amores peros ini, gw paling sedih waktu anjing item nya yg dislamatin ngebunuh anjing2 lain yg dipelihara si bpak2 tua itu. sedih bgt gw.. :(
entah kenapa, daripada crita yg lain gw paling sedih yg itu. hahahahha
haha iya, si gael ganteng, tapi biang kerok dari kerusuhan secuil dunia
ReplyDeletesepakat kalo si Gael emang ganteng banget, dan gue rasa si Gael ini aktor favoritnya Innaritu deh. Kayak Depp aktor favoritnya Burton. Hehe.
ReplyDelete@iraa, iya raa gue juga suka banget sama 21 Grams! Baguuuusss.
@wina, haha, iya dia emang biang kerok di sini.
yang ini dan "Dr. Strangelove" belom gw tonton na.. ga kenal juga sih ama nama2nya :p baru denger kali ini denger juga hehe
ReplyDelete@nad
ReplyDeletetonton, nad. bagus2. dua sutradara jempolan yang bikin. hoho.